Jumat, 18 Mei 2018

Mengenal Lebih Jauh Kota Probolinggo

Kota Probolinggo, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa TimurIndonesia. Terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Surabaya, Kota Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, serta Kabupaten Probolinggo di sebelah timur, selatan, dan barat. Probolinggo merupakan kota terbesar keempat di Jawa Timur setelah SurabayaMalang, dan Kediri menurut jumlah penduduk. Kota ini terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur dan menjadi jalur utama pantai utara yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali

Etimologi
Probolinggo yang ada hubungannya dengan cerita kuno, yaitu jatuhnya sebuah benda bercahaya (meteor). Tempat jatuhnya benda tersebut oleh raja-raja dahulu dipilih sebagai tempat untuk mendapatkan perdamaian dan mengakhiri perselisihan.
Probo dalam bahasa Sanskerta berarti sinar, sedang Lingga berarti tanda, dalam hal ini tanda perdamaian. Dapat juga diartikan : asli atau sederhana (seperti perwujudan seluruh lambang yang sederhana).
Dengan lambang ini diharapkan jiwa nurani segenap penduduk Kota Probolinggo selalu mendapat tuntunan cahaya terang sehingga alam pikiran dan perbuatannya selalu ditujukan pada usaha tercapainya masyarakat adil makmur, sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Sejarah


Kediaman residen Probolinggo pada masa Hindia Belanda
Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk) raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”, nama sungai yang mengalir di tengah daerah Banger ini. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh Pujangga Kerajaan Majapahit yang terkenal, yaitu Empu Prapanca.
Sejalan dengan perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan pada zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger juga mengalami perubahan-perubahan/perkembangan seirama dengan perkembangan zaman. Semula merupakan pedukuhan kecil di muara kali Banger, kemudian berkembang manjadi Pakuwon yang dipimpin oleh seorang Akuwu, di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Pada saat Bre Wirabumi (Minakjinggo), Raja Blambangan berkuasa, Banger yang merupakan perbatasan antara Majapahit dan Blambangan, dikuasai pula oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger menjadi kancah perang saudara antara Bre Wirabumi (Blambangan) dengan Prabu Wikramawardhana (Majapahit) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”. Matar Pada masa Pemerintahan VOC, setelah kompeni dapat meredakan mataram, dalam perjanjian yang dipaksakan kepada Sunan Pakubuwono II di Mataram, seluruh daerah di sebelah Timur Pasuruan (termasuk Banger) diserahkan kepada VOC pada tahun 1743. Untuk memimpin pemerintahan di Banger, pada tahun 1746 VOC mengengkat Kyai Djojolelono sebagai Bupati Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung. Kabupatennya terletak di Desa Kebonsari Kulon. Kyai Djojolelono adalah putera Kyai Boen Djolodrijo (Kiem Boen), Patih Pasuruan. Patihnya Bupati Pasuruan Tumenggung Wironagoro (Untung Suropati). Kompeni (VOC) terkenal dengan politik adu dombanya. Kyai Djojolelono dipengaruhi , diadu untuk menangkap/membunuh Panembahan Semeru, Patih Tengger, keturunan Untung Suropati yang turut memusuhi kompeni. Panembahan Semeru akhirnya terbunuh oleh Kyai Djojolelono. Setelah menyadari akan kekhilafannya, terpengaruh oleh politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono menyesali tindakannya. Kyai Djojolelono mewarisi darah ayahnya dalam menentang/melawan kompeni. Sebagai tanda sikap permusuhannya tersebut, Kyai Djojolelono kemudian menyingkir, meninggalkan istana dan jabatannya sebagai Bupati Banger pada tahun 1768, terus mengembara/lelono.
Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua. Rumah kabupatennya dipindahkan ke Benteng Lama. Kompeni tetap kompeni, bukan kompeni kalau tidak adu domba. Karena politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono yang tetap memusuhi kompeni ditangkap oleh Tumenggung Djojonegoro. Setelah wafat, Kyai Djojolelono dimakamkan di pasarean “Sentono”, yang oleh masyarakat dianggap sebagai makam keramat.
Di bawah pimpinan Tumenggung Djojonegoro, daerah Banger tampak makin makmur, penduduk tambah banyak. Dia juga mendirikan Masjid Jami’ (± Tahun 1770). Karena sangat disenangi masyarakat, dia mendapat sebutan “Kanjeng Djimat”. Pada tahun 1770 nama Banger oleh Tumenggung Djojonegoro (Kanjeng Djimat) diubah menjadi “Probolinggo” (Probo : sinar, linggo : tugu, badan, tanda peringatan, tongkat). Probolinggo : sinar yang berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin yang dimaksud adalah meteor/bintang jatuh). Setelah wafat Kanjeng Djimat dimakamkan di pasarean belakang Masjid Jami’.

Geografi

Letak Kota Probolinggo berada pada 7° 43′ 41" sampai dengan 7° 49′ 04" Lintang Selatan dan 113° 10′ sampai dengan 113° 15′ Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota) : Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) : Pasuruan, Malang, Surabaya.
Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi :
1. Sebelah Utara : Selat Madura
2. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu, Probolinggo Kabupaten Probolinggo
4. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih, Probolinggo Kabupaten Probolinggo
Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km. Secara administrasi pemerintahan Kota Probolinggo terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan dan 29 Kelurahan yang terdiri dari Kecamatan Mayangan terdapat 5 Kelurahan, Kecamatan Kademangan terdapat 6 Kelurahan, Kecamatan Wonoasih terdapat 6 Kelurahan, Kecamatan Kedopok terdapat 6 Kelurahan, dan Kecamatan Kanigaran terdapat 6 Kelurahan .[1]

Iklim

Pada umumnya wilayah Kota Probolinggo beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan mencapai + 961 millimeter dengan jumlah hari hujan mencapai 55 hari. Curah hujan tertinggi pada umumnya terjadi pada bulan Desember, sedangkan hujan terendah terjadi pada bulan Agustus. Temperatur rata-rata terendah mencapai 26 °C dan tertinggi mencapai 32 °C.
Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 musim setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal, musim penghujan berada pada bulan Nopember hingga April, sedangkan musim kemarau berada pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Jumlah curah hujan pada tahun 2008 dari hasil pemantauan pada 4 stasiun pengamatan hujan yang ada di Kota Probolinggo, rata – rata tercatat sebesar 1.072 mm dan hari hujan sebanyak 63 hari. Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun 2007 sebesar 1.368 mm dengan 74 hari hujan, maka kondisi tahun 2008 lebih kering dibandingkan tahun 2008, di mana curah hujan per hari pada tahun 2008 sebesar 3,75 mm/hari, sedangkan curah hujan per hari pada tahun 2008 sebesar 2,94 mm/hari. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Februari dan Maret rata-rata sebesar 19,84 mm per hari. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang (kecepatan dapat mencapai 81 km/jam) dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan ”Angin Gending” .[2]

Tata Ruang

Meskipun merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota Probolinggo ternyata masih terdapat lahan sawah seluas 1.967,70 hektare (21 %), lahan bukan sawah seluas 3.699,00 hektare (39,5 %). Lahan bukan sawah terbagi atas lahan kering 3.595,00 hektare (38,4 %) dan lahan lainnya (tambak) seluas 104 hektare (1,11%).Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota, guna mewujudkan visi Kota Probolinggo sebagai kota tujuan investasi yang perspektif, kondusif dan partisipatif.

Topografi

Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter dia atas permukaan air laut. Apabila ketinggian tersebut dikelompokkan atas; ketinggian 0 -10 meter, ketinggian 10 -25 meter, ketinggian 25 -50 meter. Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar. Namun seluruh wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng (0 – 2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan cenderung terjadi di daerah ini.

Karakteristik Sosial

Karaktaristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan Suku Jawa dan Suku Madura yang terkenal ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi). Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif.
Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri.[3]

Hidrologi

Sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah Sungai Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi, Kasbah dan Pancur. Dengan rata-rata panjang aliran sungai mencapai 4.94 km, yang terpanjang alirannya adalah Sungai Banger dengan panjang aliran mencapai 6.40 km dan yang terpendek alirannya adalah Sungai Pancur dengan aliran hanya 3.20 km. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah. Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini dimungkinkan karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar yang memang tidak terdapat di Kota Probolinggo.

Demografi

Dari piramida penduduk Kota Probolinggo tahun 2006 terlihat bahwa jumlah penduduk usia produktif 18 tahun ke atas yang berjumlah 124.413 jiwa (66,61%) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif . Dari gambaran ini terlihat bahwa Kota Probolinggo memiliki potensi SDM yang memadai karena jumlah usia produktif yang ada cukup besar. Penduduk usia produktif sebagai angkatan kerja merupakan salah satu modal dalam pelaksanaan pembangunan.
Jumlah penduduk Kota Probolinggo berdasarkan Pencocokan dan Penelitian(Coklit) oleh Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana pada tahun 2008 adalah sebesar 216.833 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 107.569 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 109.264 jiwa. Data ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dan tingkat kepadatan penduduk Kota Probolinggo mencapai 3.813 jiwa setiap 1 km². Kondisi tenaga kerja di Kota Probolinggo tahun 2008 meliputi Angkatan Kerja sebanyak 13.195 orang. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Probolinggo, pencari kerja terdaftar 13.195 orang, berhasil ditempatkan 912 orang, pencari kerja yang tidak melapor 538 orang, sehingga jumlah pencari kerja yang masih terdaftar hingga akhir tahun 2008 sebesar 11.745 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, 11.059 orang atau 83,81% pencari kerja yang terdaftar berpendidikan minimal SLTA.[4]

Pembagian administratif

Kota Probolinggo terdiri atas 5 Kecamatan, yaitu

Transportasi antar Kota

Terminal Bayuangga

Terminal Bayuangga merupakan terminal terbesar di Kota Probolinggo yang memiliki 6 shelter. Terminal ini melayani beberapa armada bus antar kota dalam provinsi, yakni menuju Surabaya, Malang, Kencong, Ambulu, Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Selain itu juga tersedia armada bus antar kota antar provinsi, yakni Probolinggo-Tuban-Semarang, Probolinggo-Jember-Denpasar, Probolinggo-Situbondo-Denpasar, Probolinggo-Cirebon, dan Probolinggo-Yogyakarta.

Stasiun Probolinggo (PB) +5M

Stasiun Probolinggo merupakan stasiun kereta api kelas I yang dioperasikan oleh Daerah Operasional IX Jember. Ada pun kereta api yang singgah di stasiun ini antara lain:
  • Mutiara Timur (eksekutif-bisnis), jurusan Banyuwangi-Surabaya PP
  • Logawa (ekonomi), jurusan Purwokerto-Surabaya-Jember PP
  • Sri Tanjung (ekonomi), jurusan Banyuwangi-Surabaya-Yogyakarta PP
  • Tawang Alun (ekonomi), jurusan Banyuwangi-Bangil-Malang PP
  • Probowangi (ekonomi), jurusan Banyuwangi-Surabaya PP

Transportasi dalam Kota

Lin atau Len (sebutan warga untuk angkot atau angkutan kota),
Angkutan yang menghubungkan sebagian besar jalur-jalur utama dalam Kota Probolinggo. Transportasi massal ini berupa mobil berwarna kuning. Tarif rata-rata Rp 5000 untuk umum dan Rp 3000 untuk pelajar. Ada pun trayek lin yang ada, antara lain:
  • Lin A: Terminal Bayuangga-Jl. Soekarno Hatta-Jl. PB. Sudirman-Jl. Pahlawan(Cokroaminoto)-Slamet Riyadi Kademangan
  • Lin B: Dringu-Jl. PB. Sudirman-Jl. Pahlawan-Jl. DI. Panjaitan-Jl. KH. Mansur-Jl. Gatot Subroto-Jl. Panglima Sudirman
  • Lin C: Jl. PB. Sudirman-Jl. Pahlawan-Jl. Cokroaminoto-Jl. Mastrip-Wonoasih
  • Lin D: Terminan Banyuangga-Jl. PB. Sudirman-Jl. Hayam Wuruk-Jl. KH. Mansur-Jl. DI. Panjaitan-Jl. Soekarno Hatta-Terminal Banyuangga
  • Lin E: Jl. KH. Mansur-Jl. Gatot Subroto-Jl. PB. Sudirman-Jl. KH. Hasan Genggong Jorongan
  • Lin F: Terminal Banyuangga-Jl. Soekarno Hatta-Jl. Panglima Sudirman-Jl. DR. Sutomo-Jl. Imam Bonjol-Jl. Gatot Subroto-Jl. Pahlawan
  • Lin G: Terminal Banyuangga-Jl. Soekarno Hatta-Jl. DI. Panjaitan-Jl. Ach. Yani-Jl. Serma Abdul Rahman-Jl. Panglima Sudirman-Jl. Pahlawan-Jl. Soekarno Hatta
  • Lin H: Dringu-Jl. PB. Sudirman-Jl. Pahlawan-Jl. DI. Panjaitan-Jl. KH. Mansur-Jl. Gatot Subroto-Jl. PB. Sudirman
  • Lin I: Jl. DI. Panjaitan-Jl. KH. Mansur-Jl. Gatot Subroto-Jl. Pahlawan-Jl. Cokroaminoto-Jl. Wahid Hasyim-Jl. A. Hamid-Jl. Sunan Ampel
  • Lin J: Wonoasih-Jl. PB. Sudirman-Dringu-Jl. PB. Sudirman-Jl. Pahlawan-Jl. Cokroaminoto-Jl. Mastrip-Wonoasih
Bison/MPU
Angkutan ini menghubungkan hanya beberapa daerah yang dilewati jalan antar kota, seperti, Sumbertaman, Pabean dan Sukoharjo. Tarif rata-rata Rp 3000. Transportasi berupa mobil yang berukuran besar.
Becak
Tarif becak rata-rata di kota Probolinggo adalah Rp 5000/km.
Ojek
Hanya beberapa daerah saja yang ada penarik ojek. Sebagian besar di daerah terminal. Transportasi ini berupa kendaraan sepeda motor.

Kuliner khas Kota Probolinggo

  • Soto Krasakan
  • Nasi Glepungan

Buah dari Probolinggo

Buah yang terkenal dari kota Probolinggo adalah buah mangga dan anggur. Berbagai macam buah mangga yang terdapat di kota Probolinggo misalnya, mangga manalagimangga arum manismangga gadung, dan lain-lain.

Pendidikan

Sekolah Dasar

Terdapat banyak sekolah dasar di Kota Probolinggo. Biasanya didasarkan pada kelurahan masing-masing. seperti SDN Bremi 1
Sekolah yang paling terkenal di Kota Probolinggo: SDK Mater Dei, SDN Sukabumi 2 Probolinggo (RSBI), SDN Sukoharjo 1 Probolinggo (SSN), SDN Tisnonegaran 2 Probolinggo (SBM),dan SDN Mangunharjo I Probolinggo.

Sekolah Menengah Pertama

  1. MTS SIROJUL ISLAM : Jl. KH. Munir Chozin No. 8 Probolinggo
  2. MTS AL FALAH : Jl. Durian No. 13B Probolinggo
  3. MTS ASSULTHONIYAH : Jl. KH. Sulthon No. 1 Probolinggo
  4. MTS HIDAYAT : Jl. Supriadi 25A Beberan Kanigaran-Probolinggo
  5. MTS INTISYARUL ULUM : Jl. Sunan Giri No. 6 Probolinggo
  6. MTS MIFTAHUL ULUM : Jl. Musi No. 25 Probolinggo
  7. MTS NEGERI : Jl. Citarum Kentangan No. 09 Probolinggo
  8. MTS NURUL HIDAYAH : Jl. KH. Fadhol No. 524 Probolinggo
  9. MTS NURUL HUDA : Jl. Ciwulan No. 5 Probolinggo
  10. MTS NURUL YAQIN : Jl. Sunan Ampel No. 10 Probolinggo
  11. MTS NUSANTARA : Jl. Sunan Giri Probolinggo
  12. MTS RAUDLATUL HASANIYAH : Jl. KH. Abdul Hamid Probolinggo
  13. MTS RAUDLATUL MUTAALLIMIN : Jl. Mastrip No. 154 Probolinggo
  14. MTS RIYADLUS SHOLIHIN : Jl. Lawu No. 39 Probolinggo
  15. MTS ROUDLOTUL THOLIBIN : Jl. KH. Fadhol No. 970 Probolinggo
  16. MTS SUNAN GIRI : Jl. Sukapura No. 127 Probolinggo
  17. MTS UNGGULAN TUNAS BANGSA : Jl. Citarum Kentangan No. 57 Probolinggo
  18. SMP ASSULTHONIYAH : Jl. KH. Sulthon No. 1 Probolinggo
  19. SMP DIPONEGORO : Jl. Diponegoro No. 2 Probolinggo
  20. SMP MUHAMMADIYAH 1 : Jl. Mayjen Panjaitan No. 73 Probolinggo
  21. SMP NURUL ISLAM : Jl. Merapi No. 103 Probolinggo
  22. SMP PANCA MARGA : Jl. Basuki Rahmat No. 42 Probolinggo
  23. SMP PGRI 1 : Jl. Dr. Moh. Saleh No. 28 Probolinggo
  24. SMP SETIA PROBOLINGGO : Jl. Slamet Riyadi Probolinggo
  25. SMP SUNAN GIRI : Jl. KH. Agus Salim No. 4 Probolinggo
  26. SMP TAMAN DEWASA : Jl. Suroyo No. 8 Probolinggo
  27. SMP TERBUKA 10 : Jl. Soekarno-Hatta 263 Probolinggo
  28. SMP TERBUKA 4 : Jl. Sunan Ampel No. 253 Probolinggo
  29. SMP TERBUKA 6 : Jl. Kedondong No. 4 Probolinggo
  30. SMP TERBUKA 8 : Jl. Salak 137 Probolinggo
  31. SMPK MATER DEI : Jl. Raya Panglima Sudirman 22 Probolinggo
  32. SMPLB SINAR HARAPAN : Jl. Semeru Probolinggo
  33. SMPN 1 : Jl. Imam Bonjol No. 49 Probolinggo
  34. SMPN 2 : Jl. Dr. Moh. Saleh No. 7 Probolinggo
  35. SMPN 3 : Jl. Hayam Wuruk No. 155 Probolinggo
  36. SMPN 4 : Jl. Sunan Ampel No. 253 Probolinggo
  37. SMPN 5 : Jl. Cokroaminoto No. 26 Probolinggo
  38. SMPN 6 : Jl. Kedondong No. 4 Probolinggo
  39. SMPN 7 : Jl. Wali Kota Gatot No. 181 Probolinggo
  40. SMPN 8 : Jl. Salak 137 Probolinggo
  41. SMPN 9 : Jl. Cokroaminoto No. 11 Probolinggo
  42. SMPN 10 : Jl. Soekarno-Hatta 263Q Probolinggo

SMA/SMK/MA sederajat

  1. SMA N 1 KOTA PROBOLINGGO (EX, RSBI) : Jl. Raya Soekarno-Hatta No. 137, Probolinggo
  2. SMA N 2 KOTA PROBOLINGGO : Jl. Ki Hajar Dewantoro No 1, Probolinggo
  3. SMA N 3 KOTA PROBOLINGGO : Jl. Jeruk No. 66 - 68, Probolinggo
  4. SMA N 4 KOTA PROBOLINGGO : Jl. Slamet Riyadi, Kanigaran, Probolinggo
  5. SMA TAMAN MADYA KOTA PROBOLINGGO : Jl. Suroyo No. 8, Kanigaran, Probolinggo
  6. SMK N 1 KOTA PROBOLINGGO : Jl. Mastrip No. 357 Probolinggo
  7. SMK N 2 KOTA PROBOLINGGO : Jl. Mastrip No. 153 Probolinggo
  8. SMK N 3 KOTA PROBOLINGGO : Jl. Pahlawan No. 26 Probolinggo
  9. SMK N 4 KOTA PROBOLINGGO : Jl. Semeru No. 123 Probolinggo
  10. MA N 1 KOTA PROBOLINGGO : Jl. Jeruk No 7 - Wonoasih Probolinggo
  11. MA N 2 KOTA PROBOLINGGO : Jl. Soekarno Hatta 255 Probolinggo
  12. SMAK MATER DEI KOTA PROBOLINGGO : Jl. Mayjen Panjaitan No. 62B Probolinggo
  13. SMK TAMANSISWA 2 : Jl. Dr. Moch. Saleh
  14. SMK AHMAD YANI KOTA PROBOLINGGO : Jl. Mastrip No. 152 Kota Probolinggo
  15. SMK MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO : Jl. Slamet Riyadi, Kanigaran, Kota Probolinggo 
  • Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Probolinggo 

    Jadi Betah Berwisata di Probolinggo





    Destinasi Wisata di Probolinggo yang Membuatmu Nggak Ingin Pulang

    Danau Ranu Segaran, via Instagram


    Mengupas potensi wisata di Jawa Timur memang tidak pernah ada habisnya. Setiap kabupaten dan kota di provinsi paling timur pulau Jawa ini menyumbangkan spot-spot keren yang menghipnotis wisatawan untuk datang berkunjung. Pilihannya pun cukup lengkap, dari jenis wisata gunung hingga laut semua tersedia. Kali ini giliran Probolinggo yang akan unjuk gigi memamerkan kekayaan alamnya yang layak untuk kemu kunjungi.

    Baca juga : Lima Destinasi Wisata Indonesia Cocok untuk Spot Sandboarding

    Kita mengenal Probolinggo sebagai daerah yang secara administratif terbagi ke dalam bentuk kota dan kabupaten. Pun demikian jika membicarakan masalah pariwisata, kita tidak bisa memilah-milah antara keduanya. Pariwisata baik di kota maupun kabupaten Probolinggo merupakan satu-kesatuan yang tidak terpisahkan. Lantas wisata apa saja yang ada di sana? Berikut Travelingyuk ulas untuk kamu.

    1. Menyaksikan Dengan Mata Kepala Sendiri Penampakan Hiu Paus di Pantai Bentar

    Sisi utara Probolinggo dibatasi oleh selat Madura sehingga banyak pantai berombak tenang di daerah ini. Salah satu yang menjadi andalah wisata kabupaten ini adalah Pantai Bentar. Menemukan pantai ini tidaklah sulit karena posisinya berada di tepi jalan raya Surabaya-Banyuwangi di Kecamatan Gending. Sebagai andalan wisata, pantai ini telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung yang memudahkan traveler yang berkunjung.




    Menyaksikan Dengan Mata Kepala Sendiri Penampakan Hiu Paus di Pantai Bentar, via Instagram


    View paling menawan dari pantai ini bisa kamu dapatkan jika berjalan di anjungan tepi pantai yang terbuat dari kayu layaknya pelabuhan tradisional. Dari sana hutan mangrove dan Gunung Argopuro tampak terlihat cantik dari kejauhan. Atraksi menarik bisa kamu dapatkan jika berkunjung antara bulan Januari hingga Maret dimana akan ada penampakan hiu paus yang bermigrasi melintasi perairan ini.

    2. Eksotisme Golden Sunrise Gunung Bromo Juga Bisa Disaksikan Dari Probolinggo

    Tak lengkap kalau ke Probolinggo tapi tidak mampir ke Gunung Bromo melihat Golden Sunrise. Lho, bukannya gunung ini ada di Malang? Jadi begini guys, kawasan Gunung Bromo itu melingkupi empat kabupaten sekaligus, mereka adalah Malang, Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo. Jadi jika kamu sedang berada di empat daerah ini semuanya menawarkan pemandangan indah gunung yang terkenal dengan suku Tenggernya ini.




    Gunung Bromo, via Instagram
    Gunung Bromo, via Instagram

    Spot yang bisa kamu datangi untuk melihat sunrise di Probolinggo yaitu di Bukit Penanjakan kemudian kamu bisa menyusuri lautan pasir di bawahnya untuk melihat Bromo dari dekat. Gunung ini oleh masyarakat Tengger dianggap sebagai gunung suci sehingga setiap setahun sekali selalu diadakan ritual persembahan yang kita kenal dengan nama Yadnya Kasada.

    3. Menyusuri Hutan Bakau Yang Asri di Pesisir Selat Madura

    Tidak jauh dari pusat Kota Probolinggo kamu bisa menemukan tempat nongkrong yang asyik. Adalah Bee Jay Mangrove Resort atau lebih dikenal dengan singkatan BJBR, sebuah kawasan hutan bakau dengan jembatan papan kayu untuk berkeliling dan jajaran resor di sekitarnya. Kawasan ini juga menjadi salah satu andalan pariwisata di kota Probolinggo.




    Menyusuri Hutan Bakau Yang Asri di Pesisir Selat Madura, via Instagram
    Menyusuri Hutan Bakau Yang Asri di Pesisir Selat Madura, via Instagram

    Aktivitas yang bisa dilakukan di sana antara lain jalan-jalan di jembatan kayu mengelilingi hutan bakau yang tumbuh subur, nongkrong di kafe sisi pantai dan menyaksikan indahnya selat Madura apalagi kamu datang saat malam, hiasan lampu warna-warni akan semakin mempercantik tampilan di kawasan ini.

    4. Probolinggo Punya Miniatur Pulau Madura, Kamu Wajib Mengunjunginya

    Traveling di Probolinggo kamu bisa merasakan sekaligus jalan-jalan di Pulau Madura. Kog bisa? Di sana terdapat pulau kecil yang berada di lepas pantai Selat Madura tepatnya terpisah jarak 8 km dari bibir pantai Probolinggo, pulau tersebut dinamakan Gili Ketapang.




    Gambar terkait
    Probolinggo Punya Miniatur Pulau Madura, Kamu Wajib Mengunjunginya, via Instagram

    Namanya saja sama dengan salah satu daerah di Pulau Madura, lebih jauh mayoritas penduduk yang tinggal di sana adalah orang Madura. Lengkap sudah suasana kota sate yang kamu rasakan di pulau ini, lantas tak heran jika orang-orang menyebutnya sebagai Miniatur Pulau Madura. Untuk menjangkau pulau ini kamu bisa menyewa perahu nelayan dan berlayar selama 40 menit. Pantai berpasir putih dan air jernih yang tenang pas untuk kamu jadikan spot snorkeling.

    5. Ke Probolinggo Kurang Lengkap Jika Tidak Mengunjung Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa

    Di kabupaten ini kamu akan menemukan salah satu air terjun terindah di Indonesia sekaligus menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa yaitu Air Terjun Madakaripura. Air terjun ini berada di desa Negororejo, kecamatan Lumbang, kabupaten Probolinggo yang masih masuk dalam kawasan Taman nasional Bromo Tengger Semeru.




    Air Terjun Madakaripura, via Instagram
    Air Terjun Madakaripura, via Instagram

    Masyarakat Tengger sendiri juga mengeramatkan kawasan yang diduga menjadi tempat semedi Patih Gadjah Mada untuk terakhir kalinya. Air terjun Madakaripura memiliki tinggi 200 meter dan dikelilingi tebing-tebing yang menjulang. Wisatawan yang berada di dasar air terjun ini akan merasakan segarnya cipratan air yang jatuh dari puncak.

    6. Ingin Wisata Adrenalin? Ada, Ikut Saja Arung Jeram di Sungai Pekalen

    Ada satu pilihan wisata yang dijamin akan menguras adrenalinmu di Probolinggo. Kamu yang ngaku sebagai pecinta tantangan bisa datang ke Sungai Pekalen yang masuk dalam tiga kecamatan, yaitu Tiris, Maron dan Gading. Di spot ini traveler akan ditantang untuk menakhlukkan derasnya arus sungai dengan menggunakan perahu karet atau kita mengenalnya dengan nama Arung Jeram.




    Arung Jeram di Sungai Pekalen, via Instagram
    Arung Jeram di Sungai Pekalen, via Instagram

    Sungai Pekalen bisa traveler jangkau dengan perjalanan darat selama kurang dari setengah jam dari pusat kota. Jaraknya hanya 25 kilometer saja. Sungai yang digunakan sebagai spot arung jeram memanjang sejauh 29 kilometer yang menjamin adrenalinmu terkuras habis. Kesulitan arung jeram di sungai Pekalen ini berada di level tiga yang sangat menantang tapi cukup aman untuk pemula sekalipun karena mereka akan dibekali perlengkapan keselamatan yang memadai. Belum lagi keindahan sepanjang rute yang berupa perpaduan antara ngarai, gua dan air terjun membuatmu lupa akan kegananasan jeram sungai ini.

    7. Melihat Dari Dekat Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Lewat Candi Jabung

    Selain menawarkan wisata alam, Probolinggo juga memiliki situs peninggalan kerajaan Majapahit yang masih berdiri kokoh dalam wujud Candi Jabung. Candi Jabung menjadi bukti kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, letaknya berada di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Jaraknya hanya 25 km dari pusat kota dan bisa dijangkau hanya dalam waktu kurang dari satu jam saja.




    Candi Jabung, via Instagram
    Candi Jabung, via Instagram

    Candi Jabung berbeda dengan candi-candi lain di Indonesia yang dibangun dengan struktur batu yang kokoh. Candi ini tersusun atas batu bata merah, namun uniknya ia tetap kokoh hingga kini. Kondisinya masih sangat baik dan terawat. Tidak ada salahnya kamu datang ke sana sekalian mengenang masa kejayaan kerajaan yang memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas di zaman dahulu.

    8. Ada Danau Ranu Segaran yang Menyegarkan Mata

    Probolinggo memiliki danau kawah yang cantik bernama Danau Ranu Segaran. Yap, kabarnya dahulu danau ini merupakan bekas kawah gunung berapi yang terisi oleh air hujan sehingga terbentuklah sebuah danau. Lokasinya berada di Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Dari pusat kota, kawasan danau ini bisa ditempuh selama 30 menit perjalanan.




    Danau Ranu Segaran, via Instagram
    Danau Ranu Segaran, via Instagram

    Keindahan panorama hijau dan pegunungan menjadi suguhan pemandangan yang menyegarkan selama berada di danau ini. Air danau juga begitu jernih dengan suasana sekitar yang masih asri. Tempat ini cocok menjadi destinasi relaksasi dan menepi dari hingar bingar kehidupan kota.

    9. Merecharge Energi Dengan Berendam di Air Panas Desa Tiris

    Setelah puas melihat pemandangan yang segar-segar di Danau Ranu Segaran, kamu bisa melanjutkan ke pemandian air panas Tiris untuk mengecas ulang energimu. Lokasinya tidak jauh dari danau, hanya terpisah jarak sejauh 200 meter yang bisa kamu capai cukup dengan jalan kaki.




    Air Panas Desa Tiris [image source]
    Air Panas Desa Tiris [image source]
    Sumber air panas di kolam pemandian Tiris ini berasal dari dalam bumi sehingga mengandung belerang dengan bau yang menyengat. Tapi seperti air panas lain yang mengandung sulfur, memiliki khasiat yang menyehatkan sekaligus bisa untuk mengobati penyakit kulit.

    10. Sempatkan Untuk Mampir ke Taman Wisata Studi Lingkungan, Kebun Binatangnya Probolinggo

    Pemerintah Kota Probolinggo menyediakan pula sarana wisata sekaligus belajar dengan membuka Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL). Secara resmi obyek wisata edukasi berbasis alam ini diresmikan walikota Probolinggo di tahun 2006 silam. Didalamnya terdapat 20 jenis pohon serta banyak satwa yang membuatnya dijuluki sebagai kebun binatang mininya Probolinggo.




    Taman Wisata Studi Lingkungan [image source]
    Taman Wisata Studi Lingkungan [image source]
    Selain melihat aneka satwa langka, traveler yang berkunjung di sana juga bisa melakukan aktivitas seru lainnya. Pihak pengelola menyediakan beragam fasilitas antara lain taman bermain, areal berkemah, teater mini dan sarana lainnya. Pada dasarnya taman ini dibangun sebagai alternatif liburan bagi anak-anak dan orang tua yang mencari obyek wisata nyaman sekaligus bisa sambil belajar.
    Itulah destinasi-destinasi menarik yang dapat kamu singgahi selama berplesiran di Probolinggo.
    • Sumber : https://travelingyuk.com/traveling-ke-probolinggo/8588/ (Edited))